Proyek MRT
DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus
Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke
Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah
ditanda tangani di Jakarta 25 Maret 2009 dengan tahap petama 4 stasiun
bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan pembangunan kontruksi
tahun 2009-2010.
Kota -
Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)
Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan
dengan subway dengan alasan tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali
persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan
kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di
Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat
dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrim, sedangkan di Monas juga
akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat
memanfatkan di bawah Kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu method
kalau di bawah suatu litasan jalan atau kali adalah yang disebut open
cut-and-cover methods (digali terbuka kemudian ditutup), sedangkan untuk yang
tidak memungkinkan secara ini dipakai deep bore tunneling methods (pengeboran
terowongan bawah tanah).
Dukuh Atas
- Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)
Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal
Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway
yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.
Senayan -
Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)
Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang
banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan
untuk menghindari biaya yang besar.
Depo di
Lebak Bulus
Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di
mana lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis
kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para
penumpang.
Monorel
Jakarta
Monorel Jakarta adalah sebuah sistem MassTransit dengan
kereta rel tunggal (monorel) dengan jakur elevated, yang kini sedang akan dalam
pembangunan di Jakarta, Indonesia. Dua jalur sedang dibangun: jalur hijau
melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan jalur biru melayani Kampung
Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.
Sejarah
Projek ini dihadang oleh kesulitan finansial dan pergantian
teknologi yang berganti-ganti. Awalnya diberikan pada 2003 kepada perusahaan
Malaysia MTrans, pembangun Monorel KL, konstruksi dimulai pada Juni 2004 tetapi
ditunda hanya setelah berjalan beberapa minggu. MoU MTrans dibatalkan, dengan
projek diberikan kepada konsorsium utama Singapura Omnico, yang mengusulkan
menggunakan teknologi maglev oleh perusahaan Korea Selatan ROTEM.
Pada Juli 2005, projek ini berganti tangan lagi dengan MoU
baru diberikan kepada sebuah konsorsium perusahaan Indonesia PT Bukaka Teknik
Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia. Omnico menentang ini, dan jadwal akhir
2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun pada Oktober 2005 konstruksi terus
berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar "pile" dan pilar
dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.
Rencana
pengembangan
Projek ini direncakan 3 fase, dengan mengutamakan penumpang
Bekasi/Cikarang dan Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang
Bogor dan Depok telah dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke
Pusat CBD Jakarta):
Fase I: Koridor Jakarta (27km)
Stage I: Jalur hijau (14km)
Stage II: Jalur biru (13km)
Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang (18-30km)
Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci (16-25km)
Referensi Terkait:
http://id.wikipedia.org/wiki/Proyek_MassTransit_Jakarta
Referensi Terkait:
http://id.wikipedia.org/wiki/Proyek_MassTransit_Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar