Selasa, 01 Mei 2012 | By: Hasan

Uang, Bank, Dan Penciptaan Uang


Uang adalah merupakan alat tukar dalam proses pertukaran barang dan jasa.

fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi asli
Sebagai alat tukar (medium of exchange)
Sebagai satuan hitung (unit of account)
Sebagai alat penyimpan nilai (valuta)


2. Fungsi turunan
Sebagai alat pembayaran yang sah
Sebagai alat pembayaran utang
Sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagai alat pemindah kekayaan
Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Uang dibedakan dalam dua jenis, ialah:
Uang Kartal (common money): adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
Uang Giral: adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito).
Jenis uang menurut bahan pembuatannya:
Uang logam
Uang kertas

Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang. Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda.Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.

PROSES PENCIPTAAN UANG

Uang diciptakan di dalam sistem moneter oleh bank-bank pencipta uang giral (BPUG) yaitu bank yang diperbolehkan mengeluarkan chek dan melakukan transaksi kliring (BPR tidak diisinkan mengeluarkan uang giral). Proses penciptaan uang (giral) tersebut bermula ketika deposan menyetorkan dananya di bank. Melalui transaksi ini, bank yang menerima simpanan nasabah dapat menyalurkan simpanan tersebut dalam bentuk kredit kepada debitur.

Dalam kenyataan, proses penciptaaan uang tersebut hanya akan terjadi jika asumsi-asumsi yang dikemukakan berlaku. Dalam kenyataannya, proses penciptaan uang tidak akan seluas yang digambarkan di atas, karena adanya faktor-faktor yang membatasi, yaitu :

Kebocoran uang tunai, yaitu sebagian dari uang yang seharusnya disimpan ke bank umum yang berikut tetap dipegang oleh pemiliknya. Hal ini merupakan kelaziman dalam masyarakat.

Bank ingin mempunyai cadangan yan glebih banyak. Keinginan bank untuk membuat cadangan di atas nilai yang ditetapkan oleh otoritas akan mempengaruhi proses penciptaaan uang giral sebagaimana disebutkan di atas.

Kekurangan Peminjam. Apabila karena sesuatu hal penyaluran kredit perbankan tidak bisa diserap al. Karena alasan suku bunga tinggi, prospek ekonomi yang kurang mendukung maka hal tersebut dapat mempengaruhi asumsi jumlah uang beredar.

Jenis bank menurut fungsinya:
Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.
Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
Referensi


http://hetymulia-kuliah.tumblr.com/post/21719210121/tou2-makalah5

http://id.wikipedia.org/wiki/Penciptaan_uang

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93019-8-443016392434.doc

http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=506:proses-penciptaan-uang&catid=124:uang-a-bank&Itemid=186


Analisis Pendapatan Nasional Perekonomian Tertutup Sederhana Dan Pertumbuhan Ekonomi



A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:
a. Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
c. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.

B. Faktor Pengeluaran Komponen Pendapatan Nasional

Faktor-faktor ini penting untuk diketahui sebagai pedoman bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan nasional. Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan deal pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan.

a. Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan nasional atau disebut juga dengan yield (Y), dalam perekonomian tertutup sederhana, dari sisi rumah tangga akan digunakan untuk dua macam hal, yaitu :
1. Membeli barang dan jasa, atau dengan kata lain melakukan kegiatan konsumsi atau consupsion (C).
2. Menabung, yang disebut juga dengan saving (S).
bila digambarkan dengan rumus, maka kita akan mendapatkan rumus sebagai berikut.
Y = C + S
3. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Seperti yang telah diuraikan diatas, perhitungan pendapatan nasional bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu Negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara selama satu periode.Bila ditinjau lebih jauh lagi, manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan pendapatan nasionaladalah sebagai berikut:a. Mengetahui dan Menelaah Struktur Perekonomian NasionalData pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu Negara menjadi Negara industri, pertanian, atau jasa. Contohnya, berdasarkan perhitungan pendapatan nasional dapatdiketahui bahwa Indonesia termasuk Negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan Negara industri, Singapura termasuk Negara yang unggul disektor jasa, dan sebagainya.Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnyakonstribusi berbagai sector pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, jasa, dansebagainya. b. Membandingkan Kemajuan Perekonomian Dari Waktu Ke WaktuUmumnya data pendapatan nasional dibuat setiap tahun sehingga dapat digunakan untuk membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu Negara dari tahun ke tahun. Perbandingan dilakukan biasanya tidak hanya berdasarkan harga berlaku, tapi juga dengan metode perbandingan data berdasarkan harga tetap atau konstan, dengan menggunakan sebuah tahundasar sebagai tolak ukur. Hal ini disebabkan karena perbandingan pendapatan nasional berdasarkan harga berlaku mengkin saja terkena pengaruh inflasi, sehingga setiap kenaikan yangterjadi bias jadi disebabkan oleh adanya inflasi dari tahun ke tahun.c. Membandingkan Perekonomian Antar Negara Atau Antar DaerahData perhitungan pendapatan nasional selain dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu Negara dengan Negara lain, juga dapat digunakan untuk dapatmembandingkan perekonomian antara suatu daerah atau provinsi dengan daerah atau provinsilainya. Perhitungan ini berguna untuk menilai seberapa jauh ketertinggalan atau dibandingkan dengan Negara atau daerah lainnya.d. Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan PemerintahData pendapatan nasional dapat digunakan sebagai landasan atau pedomana bagi pemerintahuntuk menetapkan kebijakan perekonomian. Dengan mengetahui konstribusi masing-masingsektor perekonomian terhadap pendapatan nasional berikut kemajuan atau kemundurannya, maka pemerintah dapat melihat sektor mana yang masih dapat digali potensinya, sektor mana yangharus mendapatkan prioritas, sehingga pemerintah dapat menentukan kebijakan apa yang harusdiambil untuk memperbaiki situasi perekonomian.

Ekonomi  Sederhana (Tertutup)

Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C)ditambah dengan investasi (dengan notasi I).Y = C + I (1)Seperti telah disebut diatas output, Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwaoutput yang diproduksi oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demandini terdiri dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima olehseorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dansisanya akan digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk memproduksi barang dan jasaselanjutnya. Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C)dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yangdidapat akan digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal inikarena konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehinggaformula (1) diatas dapat ditulis sebagai berikut:Y = C + S (2)Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapatC + I = Y = C + S (3)Persamaan sebela kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalahaloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijualdan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dansisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:I = S (4)Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Darisisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnyayang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa kreditusaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berartiakan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif (productive investment), karenaketerbatasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.2. Konsumsi dan InvestasiApabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan konsumen. Dengan kata lain, tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila digambarkan dengan rumus, maka akan didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C + I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi besar investasi anatara lain:1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi, dansebaliknya.2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa,keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah keuntungan.Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di IndonesiaSalah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomimakro dimulai dengan terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929. Depresimerupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhentiakibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula.Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakaninflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu,tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkatinflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjuttingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namundemikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi,misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggitersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).

Konsumsi dan Investasi
Apabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan konsumen. Dengan kata lain, tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila digambarkan dengan rumus, maka akan didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C + I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi besar investasi anatara lain:1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi, dansebaliknya.2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa,keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah keuntungan.Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di IndonesiaSalah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomimakro dimulai dengan terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929. Depresimerupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhentiakibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula.

Pengangguran, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa pada saat terjadinya depresi ekonomi AmerikaSerikat tahun 1929, terjadi inflasi yang tinggi dan diikuti dengan pengangguran yang tinggi pula.Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dantingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasidengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yangrendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahantenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapatdisediakansetiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaanlapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satumasalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah(natural rate of unemployment).Pada tahun 1980-an, pengangguran terbuka di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat yaitudari 1,7 persen pada tahun 1980 menjadi 3,2 persen pada tahun 1990. Pertumbuhan pengangguran di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan, yaitu meningkat dari 2,8 persen pada tahun 1980 menjadi 6,1 persen pada tahun 1990. Sebaliknya tingkat pengangguran di pedesaan menurun secara drastis yaitu dari 1,4 persen menjadi 0,1 persen.Dari sisi pendidikan, tingkat pengangguran selama periode 1980 ± 1990 pada semua tingkat pendidikan memper-lihatkan kecenderungan yang meningkat. Seterusnya, tingkat angkatan kerja berpendidikan di bawah Sekolah Dasar yang menganggur paling rendah sedangkan yang berpendidikan tinggi adalah yang paling tinggi, yaitu meningkat dari 1,8 persen pada 1980menjadi 15,9 persen pada 1990.Selanjutnya, tingkat pengangguran di kota Indonesia selama periode 1971-1980 relatifnya rendahdan memperlihatkan kecenderungan yang menurun. Menurut Manning (1984: 1-28), kadar pengangguran rendah ini disebabkan karena: (a) besarnya kemampuan sektor informalmenyerap, bahkan menarik sejum-lah besar penganggur, (b) tingkat investasi pemerintah yangtinggi dalam projek pembangunan dan prasarana sosial (sekolah, klinik kesehatan dan lain-lain),dan (c) pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan adanya peluang pekerjaan baru di luar bidang usaha tani di pedesaan.
Referensi
http://www.scribd.com/Nur_Muhammad_I_3876/d/39535387-PENDAPATAN-NASIONAL 

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/analisis-pendapatan-nasional-untuk-perekonomian-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/ 

http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan-nasional.html 

http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html 

http://zokamers.com/2012/03/09/analisis-pendapatan-nasional-untuk-ekonomi-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/


Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.


Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

- Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara

- Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.



- Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

- Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer paymentadalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

- Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB)

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebutdan asing.
Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.

a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan

b. Pertambangan dan penggalian

c. Industri pengolahan

d. Listrik, gas, dan air minum

e. Bangunan

f. Perdagangan, hotel, dan restoran

g. Pengangkutan dan komunkasi

h. Bank dan lembaga keuangan lainnya

i. Sewa rumah

j. Pemerintahan dan pertahanan

k. Jasa-jasa

Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

Y=(Q1.P1)+(Q2.Q2)+…(Qn.Pn)

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)

Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.

3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN)
Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan yaitu berikut :

1. Alam dengan sewa (rent/ r ) sebagai balas jasa

2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (wage/ w ) sebagai balas jasa

3. Modal dengan bunga (Interest/ i ) sebagai balas jasa

4. Skill Kewirausahaan (Entrepreneurship) dengan laba (profit/ p )

Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
*) Hasil penghitungan pendapatan nasional (Y) dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).

Referensi
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/konsep-pendapatan-nasional.html

Struktur Pasar


struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokan produsen atau perusahaan yang terdapat didalam industri kedalam beberapa bentuk pasar berdasarkan:
- jenis barang yang dihasilkan
- banyaknya jumlah perusahaan dalam industri
- mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
- peranan iklan dalam kegiatan industri


Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:


- Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.


- Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:


- Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.


- Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.


- Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.


- Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.


- Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.


- Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana :

Jumlah produsen banyak
Volume produksi setiap produsen hanya merupakan bagian yang kecil dari volume transaksi total di pasar.
Produknya homogen
Informasi pasar sempurna
Mobilitas faktor produksi sempurna.
Aplikasi :

Produsen
Secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga,
Harga ditentukan oleh pasar,
Produsen sebagai price maker,
Kurva sejajar sumbu horizontal.
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, olehkarena itu harga dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.

MONOPOLI


Ciri - ciri:

Hanya ada satu penjual.
Close Substitute Output.
Ada halangan bagi perusahaan lain untuk memasuki.

Sebab – sebab timbulnya monopoli :

Penguasaan bahan mentah yang bersifat strategis.
Hak patent.
Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.
Adanya lisensi dari pemerintah.


Pada monopoli maka kurva permintaan = kurva MR sehingga P = AR dengan demikian maka :
Keseimbangan akan terjadi bila MR = MC
Laba maksimal akan terjadi bila P > AR
BEP kan terjadi bila P = AR
Rugi minimal akan terjadi bila P < AR
Pasar biasanya dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna, yang biasanya ada beberapa jenis lagi diantaranya :
Pasar monopoli
Pasar oligopoly
Pasar monopolistik
Pasar duopoly

Referensi
http://www.oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1677


http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar


http://indah11108009.wordpress.com/2010/04/08/struktur-pasar/



Ongkos Dan Penerimaan


Biaya / Ongkos merupakan kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
-          Macam – macam biaya/ongkos:
-          Biaya tetap(FC)
-          Biaya variabel(VC)
-          Biaya total(TC)
-          Biaya rata – rata(AC)
-          Biaya marginal(MC)

Penerimaan(Revenue)
Penerimaan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau

TR = Q x P
-          Macam – macam reveneu:
                Total Reveneu(TR)
                Average Reveneu(AR)
                Marginal Reveneu(MR)
Keuntungan Maksimum
-          Memiliki definisi yaitu keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
-          Pendekatan dlm mencari keuntungan maks:
-          Pendekatan total,mencari selisih antara TR dgn TC
-          Pendekatan Marginal,MR = MC
-          Pendekatan Rata – rata,P > AC
sumber : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/teori-organisasi-umum-2/ongkos-dan-penerimaan