Kamis, 06 Juni 2013 | By: Hasan

Become The Legend

Sinopsis
Dikisahkan di sebuah desa terdapat seorang anak lai-laki. anak tersebut ingin sekali menjadi seperti ayahnya yang merupakan salah satu dari legenda six heroes. suatu hari ia sedang berlatih, dia bertemu seorang tinker. seorang yang dikirim dari masa depan untuk mencegah kemunculan suatu monster. Dengan restu dari Kakeknya, anak tersebut pergi mencari artefak yang diperkirakan memiliki kekuatan mistis yang sangat kuat. Artefak tersebut harus dihancurkan sesegera mungkin atau malapetaka akan muncul ke dunia verathea. Lalu apakan mereka berdua akan berhasil? penasaran dengan apa yang akan terjadi? Mari kita baca cerita lengkapnya di bawah ini.

Hsunz adalah anak yang rajin, dan suka membantu. Ambisinya untuk menjadi pejuang hebat seperti ayahnya, membuatnya menjadi anak yang kuat dan tegar. Meskipun dia tidak memiliki kekuatan sehebat ayahnya namun dia yakin, suatu saat nanti akan bisa menjadi kesatria hebat seperti ayahnya.
“akhirnya selesai juga pekerjaan ini, kakek pasti senang melihat kerja kerasku. Ha..Haa” sesaat kemudian dia kembali ke gubuk untuk memberitahu kakeknya bahwa pekerjaannya telah selesai.

Hsunz  : “Kakek..Kakek, tanaman Kakek sudah saya siram semua”
  Kata bocah itu dengan riangnya.
Kakek  :“Uhuug…ughh… terimakasih nak, sudah mau membantu kakek. Uhugg”
Hsunz  :“ Apa ada hal lain yang bisa saya bantu kakek?”
Kakek  :“Tidak nak, sebaiknya kamu beristirahat. Kamu pasti lelah, makanlah dulu.”
Hsunz  :“aduhhh.. saya masih kenyang kek. Baiklah, karena semua pekerjaan sudah selesai, saya mau latihan dulu   kek.”
Kakek  :”Tapi bukankah ini tengah hari, matahari sedang bersinar dengan teriknya. Apakah kamu mau tetap   latihan?”
Hsunz  : ( sambil menatap langit)”Iya kek, aku akan tetap berlatih meski panas terik sekalipun agar bisa   seperti ayah.”
Kakek  :”Bila itu memang keinginanmu, berlatihlah dengan sungguh-sungguh nak. Jangan sampai   mengecewakan ayahmu.”
Hsunz  :”Terima kasih kek, saya akan berlatih keras agar bisa seperti ayah.” (berkata dengan semangat) “aku   berangkat dulu kek”

   Tak lama kemudian Hsunz pun sudah pergi untuk berlatih. “happ, haapp… ciatttt….” Teriaknya ketika sedang berlatih. Memang, ayahnya telah meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit keras. Sedangkan ibunya meninggal 2 bulan kemudian. Saat itu Brutal sedang berumur 8 tahun.

  “cciiiaaatttt…. Happ, hiaaattttt” (Dduaarrrrr…!!) tiba-tiba terdengar ledakan keras di suatu tempat. Hal itu membuat latihannya terhenti sejenak dan juga penasaran. “Benda apa yang menyebabkan ledakan sekeras itu?” ucapnya dalam hati. Diapun mencoba mencari tau benda apa itu.

  Di tempat yang berbeda, seorang anak sedang merangkak keluar dari pesawatnya yang baru saja terjatuh. “Uhukk.. uhh.. apakah benar ini tempatnya” ucap anak itu kepada dirinya sendiri. “Heyyy… siapa disana?” tiba-tiba datang seseorang, dan orang tersebut tak lain adalah Hsunz.

Tinker  : “Siapa kamu? Apakah kamu manusia?”
Hsunz  :” Ya, aku manusia. Kamu siapa, dan apa yang kamu lakukan disini?”
Tinker  : “Maaf bila aku mengganggumu. Kamu tak perlu tau siapa aku. Panggil saja aku tinker. Asalku dari masa depan, dan   tujuan ku kemari adalah untuk mencegah keberadaan suatu monster jahat yang akan menyerang dunia ini. Ini   adalah pesawatku” (sambil menunjuk pesawatnya yang rusak parah)
Hsunz  :”Ap..apaa? monster jahat? Apa yang sedang kamu bicarakan?” (katanya sambil tergagap dan terheran-heran)
Tinker  :”Ya, monster jahat Black Dragon. Dia adalah monster yang sangat berbahaya. Apabila kita tidak dapat   mengalahkannya, maka tiga perempat dari penduduk verathea dikhawatirkan musnah karena serangan monster   tersebut. Bahkan yang lebih mengerikan lagi, semua peradaban yang ada akan musnah karena kegelapan akan   menyelimuti seluruh verathea. Tak ada lagi yang akan tau apa yang terjadi setelahnya. Yang pasti, monster jahat   lainnya juga akan muncul apabila darkmoon tidak segera dikalahkan.”
Hsunz  :”Lalu darimana asalnya monster jahat tersebut?”
Tinker  :”Ceritanya panjang. Monster jahat tersebut berasal dar….” (tiba-tiba pingsan karena kelelahan)
Hsunz  :”Hey,  heyy..”
  Hsunz pun mencoba menolongnya dengan membawanya ke gubuk tua tempat ia dan kakeknya tinggal. kakeknya   pun membuatkan ramuan penyembuh agar anak tersebut bisa segera siuman. Beberapa saat kemudian anak   tersebut siuman.
  Tinker  :”Dimana aku?”
Kakek  :”Kamu aman disini”
Hsunz  :”Ini adalah tempat tinggalku, dan dia adalah kakekku yang sudah mengobatimu.”
Tinker  :”Owhh, terimakasih kek sudah membantu. Aku harus sege…aduhhh..!!” (mencoba berjalan)
Kakek  :”Tenanglah nak, kamu masih belum pulih. Istirahatlah dulu.” (Sambil mencoba menenangkan tinker) “Hsunz,   ambilkan tinker makanan. Sepertinya dia lapar”
Hsunz  :”Baik kek”

  Hsunz pun menuju ke dapur untuk mengambilkan makanan. Tak lama kemudian dia pun sudah kembali dengan membawa makanan.

Hsunz  :”Ini kek.” (memberikan makanan tersebut kepada kakek)
Kakek  :”Ini nak, makanlah dulu agar stamina mu pulih.”
Tinker  :”Tunggu dulu, aku ingin mengecek apakah makanan ini sehat atau tidak. Tolong ambilkan tasku”
Hsunz  :”Ap..apaa..? ini masakan kakekku. Apa kau berfikir masakan ini tidak sehat? Kalau tidak mau” (dengan nada   sedikit kesal)
Kakek  : (tiba-tiba menyela pembicaraan hsunz) ”Hsunz, cepat ambilkan tasnya”
Hsunz  : “Ta..tapiii kek”
Kakek  : “Cepat hsunz” (kata kakek tersebut dengan lembut)
Hsunz  :”Baik kek” (berkata dalam hati) “Kalau seandainya tidak ada kakek, sudah ku hajar kau. Huffffttt….!!”
  Sesaat kemudian hsunz pun kembali membawakan tas tinker.
Hsunz  :”Nih tas mu” (dia pun memberikan tas tersebut kepada tinker dengan muka kecut)
Tinker  : (mengambil sebuah alat lalu memasukkannya ke dalam mangkuk makanan, lalu dia berkata dalam hati) “Apakah I  ni nyata? Tak kusangka masih ada makanan seperti ini disini”

  Setelah mengetahui kandungan zat yang ada dalam makanan tersebut, maka si tinker tersebut langsung memakannya dengan lahap. Hsunz dan Kakek pun memandangnya dengan penuh keheranan. Orang yang tadinya sangat sensitif dengan makanan tiba-tiba langsung memakan makanan tersebut dengan lahapnya. Ada apa gerangan. Selesai menghabiskan makanannya, hsunz pun bertanya kepada tinker.

Hsunz  :”Apa kamu baik-baik saja? Bukankah kamu tadi sempat ragu dengan makanan itu? Tapi kenapa kamu langsung   memakan makanan tersebut dengan lahapnya setelah kamu melihat alatmu tadi? Ada apa dengan alatmu?” (hsunz   pun langsung menghujam tinker dengan beberapa pertanyaan)
Tinker  :”Emhhh..” (sambil menyeka sisa makanan yang ada di mulutnya) “Ya, aku baik-baik saja. Sudah selesai kamu   bertanya? Jadi begini, baru kali ini aku melihat makanan dengan kandungan gizi sebaik masakan kakek mu ini. Di   zaman ku, tak ada makanan seperti itu. Gizi baik sangat sulit dicari. Maka dari itu kami harus hati-hati dalam   memilih makanan. Salah-salah malah dapat penyakit. Ini adalah alat pengecek gizi. Melalui alat itu kita dapat   mengetahui kandungan gizi yang ada dalam makanan tersebut. Apakah sudah jelas?”
Hsunz  :”Owhhh, begitu ya.”
Kakek  :”Jadi kamu benar dari masa depan? Lalu apa tujuan mu kemari?”
Tinker  :”Begini kek, seperti yang sudah saya ceritakan ke hsunz, saya datang kemari untuk mencegah kehadiran   monster jahat Black Dragon. Black Dragon sendiri tercipta dari pecahan Tempest dragon yang tercemar oleh darah   Void dragon. Dahulu kala, Verathea adalah dunia yang indah yang dijaga oleh 2 Dragon yaitu Tempest Dragon dan   Sentinel Dragon. Semua hidup dalam kebahagiaan. Tapi pada suatu ketika, sebuah racun merasuki The Ancient   yang membuatnya hilang kendali dan tidak dapat berfikir normal. Ancient yang telah terpengaruh oleh kekuatan j  ahat mencoba mencari kekuatan yang lebih hebat dengan cara menggunakan Monolith. Monolith sendiri adalah   jantung dari dunia ini, pembatas dari dunia jahat ciptaan vestinel dengan verathea ini. Para Dragon penjaga   verathea pun sadar akan hal ini, dan mencoba menghentikannya. Namun mereka terlambat, Ancient telah mulai   mengambil kekuatan tersebut. Namun apa yang terjadi? Kurangnya pengetahuan dari Ancient, menyebabkan   Monolith tidak stabil dan meledak. Ledakannya pun sangat hebat sehingga membuat celah antara 2 dunia yang   berbeda. Void Dragon yang mengetahui kejadian tersebut mencoba untuk masuk ke Verathea melalui celah   tersebut. Dan akhirnya naga yang dipenuhi dengan aura jahat tersebut berhasil masuk ke Verathea. Mengetahui hal   tersebut, Sentinel Dragon dan Tempest Dragon mencoba untuk memusnahkan Void Dragon agar dunia kembali   seimbang. Pertarungan hebat pun terjadi antara Void Dragon melawan Sentinel dan Tempest Dragon. Akhirnya   tubuh Void Dragon pun dapat dihancurkan, namun tidak untuk jiwanya. Jiwanya pun mencoba masuk kedalam   jasad Tempest Dragon yang gugur ketika melawan Void Dragon. Pertempuran pun berlanjut antara Sentinel Dragon   dengan Tempest Dragon yang sudah dirasuki oleh jiwa Void Dragon. Sentinel pun dengan berat hati melawan tubuh   saudaranya itu dan akhirnya dapat mengalahkan Tempest Dragon yang tercemar. Meskipun dapat dikalahkan,   namun  Tempest Dragon  tidak kehilangan akal. setelah mengetahui bawha dirinya akan kalah, Tempest Dragon pun   meledakkan tubuhnya yang tercemar hingga berkeping-keping. Pecahan tubuhnya pun menyebar ke seluruh   belahan Verathea. Mengetahui hal tersebut, Sentinel Dragon membelah dirinya menjadi dua bagian yaitu Gold   Dragon dan Silver Dragon yang bertugas mencari dan memusnahkan pecahan dari tubuh Tempest Dragon yang   tercemar tersebut.”

  Tinker pun mecoba menjelaskan apa yang terjadi pada masa lalu.

Hsunz  :”Lalu apa yang terjadi apabila mereka berdua tidak dapat menemukan pecahan tubuh tempest dragon?”
Tinker  :”Cepat atau lambat, pecahan tersebut akan dapat ditemukan, dan apabila tidak segera di musnahkan atau disegel   maka akan menciptakan petaka baru, seperti munculnya dragon-dragon baru seperti Black Dragon yang muncul 50   tahun yang lalu. Satu pecahan sudah cukup kuat untuk menjadi sebuah Dragon.”
Hsunz  :”Ehmm… aku mengerti. Berarti kita harus segera memusnahkan atau menyegel pecahan dragon tersebut. Lalu   dimana kita dapat menemukannya?”
Tinker  :”Aku mendapat petunjuk, bahwa di lembah Gray Ruins, terdapat salah satu pecahan dari Tempest Dragon.
Kakek  :”Gray Ruins? Bukankah itu lembah yang berbahaya dan cukup jauh? Lembah itu ada di sebelah barat, sekitar 5 jam   perjalanan dari sini. Kakek pernah tersesat disana ketika mencari kayu bakar.untung saja ayahmu Barnac dapat   menemukan kakek sehingga kakek masih bisa selamat.”
Tinker  :”App..apaa.? apakah kamu adalah anak dari Barnac, legenda dari six heroes?” (bertanya dengan sedikit kaget)
Hsunz  :”Ya, dia adalah ayahku. Dia sudah meninggal 10 tahun yang lalu, ketika umurku 8 tahun.” (menjawab dengan muka   sedih)

  Keadaan pun menjadi hening sejenak.

Tinker   :”Maafkan aku hsunz, bukan maksudku” (berusaha meminta maaf kepada hsunz)
Hsunz  :”Tidak apa, aku sangat bangga mempunyai ayah seperti dia. Dan aku yakin, sauatu saat nanti akau akan bisa   menjadi seperti dia. Seorang pahlawan yang melegenda. Oleh karena itu aku mohon ijin kepada kakek untuk   menemani tinker mencari pecahan dragon di gray ruins” (dengan wajah memohon, berharap kakeknya   memberikan ijin)
Kakek  :”Bila itu maumu, aku tidak bisa melarangmu nak. Itu adalah pilihan mu. Selama kamu bisa menjaga dirimu sendiri,   paman akan mengijinkan.” (berkata dengan senyum terharu)
Tinker  :”Okeyy, kurasa kita harus bersiap-siap untuk berangkat.” (mencoba untuk berdiri) “aduhhh..”
Kakek  :”Sudahlah, istirahatlah dulu, biar hsunz yang menyiapkan perbekalan. Lagipula hari sudah mulai gelap. Akan lebih   baik apabila kalian berangkat besok.”

  Hari sudah gelap. Brutal pun menyiapkan perbekalan untuk perjalanannya besok. Usai menyiapkan perbekalan, mereka pun makan malam bersama  kemudian istirahat.

  Ayam pun mulai berkokok, matahari sudah mulai muncul. Hsunz dan tinker pun sudah bersiap untuk mencari pecahan tersebut hari ini.

Hsunz  :”Kakek, hsunz mohon pamit. Doakan saya kek semoga berhasil.”
Hsunz  :”Hati-hati nak. Kakek akan selalu mendoakanmu.”

  Kakek pun memeluk hsunz dengan eratnya dan mencoba menahan air matanya di depan hsunz, namun apa dikata. 10 tahun sudah sejak ayahnya meninggal, dia telah membesarkan hsunz. Berat rasanya untuk membiarkan hsunz pergi sendirian untuk pertama kalinya. Namun kakek yakin, bahwa kekuatan besar ada di dalam kekuatan tubuh cucunya tersebut. Meskipun dia tidak pernah melihat hsunz bertarung, namun dia yakin bahwa brutal mampu menjaga dirinya sendiri. Dia teringat akan perkataan hsunz “Aku akan berusaha  menjadi seperti ayah” Itulah yang membuat kakek tersebut tersenyum walaupun hatinya sedang bersedih. Lalu dia pun berkata dalam hati, “Berusahalah nak, jadilah apa yang kamu inginkan. Jangan sampai kau kecewakan ayahmu” lalu dia pun melepas pelukannya kepada hsunz.

Tinker  :”Tinker pamit dulu kek”
Kakek   :”Iya nak, hati-hati dijalan. Jaga diri baik-baik.”

  Tak berapa lama kemudian mereka berdua pun hilang ketika harus berbelok. Kakek pun mengambil nafas panjang sambil tersenyum kemudian berkata “berjuanglah nak, aku yakin kalian pasti bisa”
Di dalam perjalanan, tinker dan hsunz pun terlibat sebuah perbincangan.

Hsunz  :”Oiya, apabila kita sudah menemukan pecahan tersebut, apa yang akan kita lakukan?”
Tinker  :”Kita akan menyegelnya menggunakan kekuatan Jewelseal. Kamu tenang saja, saya sudah menyiapkannya. Akan   tetapi kekuatan jewelseal ku hanya bisa bertahan sementara. Kita harus mencari The Ancient untuk memperkuat   agar dapat sempurna.”
Hsunz  :”Lalu dimana kita dapat menemukan The Ancient?”
Tinker  :”Aku dengar, di dekat Gray Ruins ada sebuah desa. Nama desanya yaitu Calderock. Kita akan mencoba mencari   petunjuk disana.”

  Merekapun melanjutkan perjalanan menuju Calderock. 5 jam kemudian mereka sampai di Calderock. Ternyata desa Calderock tidak seperti dengan apa yang mereka bayangkan. Suasana disana sangat mencekam.

Hsunz  :”Jadi ini ya desa Calderock. Tapi kok sepi sekali, seperti habis terjadi sesuatu.”
Tinker  :”Iya, sepertinya telah terjadi keributan disini. Lihat sekelilingmu. Pintu dan jendela tertutup rapat. Bahkan banyak   rumah dan warung-warung berantakan“

  Mereka mencoba mencari petunjuk disana dengan cara berkeliling desa, berharap ada seseorang yang bisa ditemui. Ketika mereka sedang beristirahat, tiba-tiba brutal melihat sekelebat bayangan.

Hsunz  :“Siapa disana?” teriaknya
Tinker  :”Ada apa Sunz?” tanya tinker penasaran
Hsunz  :”Sepertinya aku melihat ada orang disana”
  Beberapa saat kemudian brutal pun mengejar orang tersebut. Berusaha mencari tau siapa yang baru saja mengikutinya. Tak perlu waktu lama, dia pun berhasil menangkap orang tersebut. Namanya orang tersebut adalah vegus.

Vegus  : (dengan nada gemetar) ”Ja..jangan bunuh aku. Kumohon jangan bunuh aku.”
Hsunz  :”Siapa kamu dan apa tujuan mu membuntuti kami”

  Hsunz yang merasa sejak tadi diikuti, langsung mengintrogasi orang tersebut. Tiba-tiba tinker pun datang dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

Tinker  :”Ada apa sunz?”
Hsunz  :”Ini, ada yang mengikuti kita.”
Tinker  :”Apakah benar apa yang dikatakan teman saya?” mencoba bertanya kepada vegus
Vegus  :”I..iiyaa, ta.taapi kumohon jangan bunuh aku. Jangan bunuh akuu.” Vegus pun memohon dengan gemetar kepada   brutal dan tinker.
Tinker  :”Kami datang kesini dengan maksud baik. Kami hanya ingin mencari petunjuk tentang keberadaan The Ancient”
Vegus  :”A..apaa? The Ancient?”
Tinker  :”Iya The Ancient, apakah bapak tau dimana The Ancient?”
Vegus  :”Saya tidak tahu, sungguh saya tidak tahu. Ampuni aku kumohon.”
Tinker  :”Baiklah, kita tidak akan bertanya. Sepertinya bapak ketakutan melihat kami. Ada apa sebenarnya? Apa yang   terjadi di desa ini? Nama saya tinker dan ini adalah teman saya Brutal (sambil menunjuk brutal) kami datang hanya   untuk mencari petunjuk, bukan untuk menyakiti kalian.”

Vegus  :”Benarkah kalian tidak akan menyakiti kami?”
Hsunz  :”Iya pak. Apa yang dikatakan dia memang benar. Kita adalah orang baik yang hanya ingin mencari petunjuk tentang   keberadaan The Ancient.”
Vegus  :”Baiklah, saya akan menceritakan apa yang telah terjadi di desa ini. Kemarin malam desa kami diserang oleh   sekelompok monster dari Gray Ruins. Mereka telah menculik The Ancient Rose. Kalian lihat kan kondisi desa kami   sekarang? Jadi kumohon jangan buat kami menjadi lebih ketakutan dengan kehadiran kalian. Kumohon kalian   segera meninggalkan desa ini apabila sudah mendapatkan apa yang kalian cari.”

  Tinker pun terdiam sejenak mencoba berfikir. Tiba-tiba  seperti tau apa yang akan terjadi, dia pun berkata .

Tinker  :”Upacara pembangkitan”
Hsunz  : (dengan agak kaget) “Apa? Upacara pembangkitan?”
Tinker  :”Ya, upacara pembangkitan. Kata bapak ini, desa ini sudah diserang oleh monster yang berasal dari Gray Ruins.   Tidak salah lagi, ada orang yang ingin membangkitkan kekuatan tersebut melalui The Ancient. Kita harus   mencegahnya segera sebelum terlambat.”
Hsunz  :”Kalau begitu kita harus kesana sekarang. Jangan sampai itu terjadi. Terima kasih pak atas informasi yang   diberikan. Ayo Tinker, kita harus bergegas.”

  Lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan Vegus. Mereka pergi menuju Gray Ruins untuk mencegah upacara pembangkitan yang mungkin terjadi. Sesaat kemudian mereka telah sampai di Gray Ruins tepatnya di Sleeper’s Temple. Rupanya upacara sudah dimulai. Para monster pun berjaga-jaga untuk mencegah gagalnya upacara.

Tinker   :”Hsunz stop. Sepertinya upacara sudah dimulai”
Hsunz  :”Lalu apa yang harus kita lakukan?”
Tinker  :”Bukankah kamu melihat, banyak monster disana. Kurasa kita harus mengalahkan semua monster terlebih dahulu   agar bisa sampai di pusat upacara. Apakah kamu siap?”
Hsunz  :”Aku terlahir untuk siap, apapun yang terjadi.”
Tinker  :”Kalau begitu, ayo kita serang mereka.”
Hsunz  :”Baiklah!”

  Akhirnya bertempurlah mereka berdua, melawan monster-monster yang mungkin sangat berbahaya. Hsunz pun menyerang monster tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Trainer  Warior Duncan, gurunya yang ada di Prairie Town. Sedangkan si Tinker, dengan bantuan robot jeniusnya Alfredo mulai mengalahkan musuhnya satu persatu. Monster pun hampir semuanya dapat dikalahkan. Tinggal 1 monster terkuat yang diperkirakan pimpinan dari semua monster tersebut.

Hsunz  :”Tinker, apakah kamu sudah siap?”
Tinker  :”Ayo kita hancurkan mereka.”

  Hsunz pun mengeluarkan jurus yang sama sekali belum pernah dia coba. Namun secara teori, dia sudah menguasai  jurus tersebut. Dia teringat akan pesan gurunya. “Jurus ini sangat mematikan, apabila kamu bisa menguasainya maka jurus ini akan sangat berguna untukmu kelak. Jagalah keseimbangan antara tebasan angin dengan laju pedang mu, niscaya kamu akan dapat menggunakannya”. ”Baiklah guru, inilah saatnya” Pikirnya dalam hati. Dengan bermodalkan tekad dan ilmu yang sudah ia pelajari, dia memulai jurusnya yang mematikan itu. “Cresceeeeent cleave”.

Tinker  :”Apaaa.. Jadi itu jurus yang dinamakan crescent cleave! Mengerikan, aku tak percaya dia mampu menguasai jurus   sehebat itu.
  “aaaaa…aa.a..aaaaaa… matilah kau monster jahatttt…!!” Dan benar saja, beberapa saat kemudian, monster tersebut langsung sekarat tak berdaya dibuatnya. Hsunz pun kehilangan banyak energi untuk mengeluarkan jurus tersebut. Nafasnya naik turun, sungguh-sungguh jurus yang menguras tenaga. Ditengah-tengah nafasnya yang masih memburu, dia masih berfikir tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.” Aku bisa, hhaahhh..haahh.. aku..bisa..!” dia tersenyum bangga.

Hsunz  :”Hey tinker, apa kau lihat tadi? Aku bisa, aku melakukannya. crescent cleave”
Tinker  :”Eaaaa, waktu kita tidak banyak hsunz.”
Hsunz  :”Oittt, siappp”

  Mereka pun segera menuju ke pusat upacara. Sesampainya disana mereka kaget seolah tak percaya.

Tinker  :”Vels..velskud..! Kita terlambat. Kekuatan dari pecahan tersebut  sudah merasuk ketubuhnya. Dia sekarang adalah   seorang Dragon. Sungguh sulit dipercaya, kita harus mencari bantuan. Kekuatan kita tidak cukup untuk   melawannya.”
Hsunz  :”Di..dia adalah Dragon? Aku tidak percaya. Akan kuhancurkan dia. Hiattttt.!!”

  Hsunz pun berlari untuk menghancurkan Velskud. Namun apa yang terjadi.
 Tinker  :”Ja..jangannnnn.”
Hsunz  :”Akaann ku hancurrr…”

  Sebelum selesai kata-kata Hsunz, sebuah pukulan telak telah mendarat di perutnya. “Buukk.. heummpp” dia pun terjatuhh.

Velskud  :”Hahaha.. dasar bodohh! Apa kalaian tidak melihat bahwa kekuatan dari Dragon telah menjadi milikku. Kekuatan kalian tidak   akan cukup untuk melawanku. Ha.ha.haaaa. matilah kaliannnn”

  Velskud pun melompat mencoba untuk berubah menjadi naga. “gggggrrrrhhhhhh.. “ suara itu begitu menggema di langit. Bahkan sampai terdengar dari pusat kerajaan saint haven.

  Di tempat lain, seseorang berambut emas mendengar raungan kebangkitan Black Dragon yang kedua. Kemudian dia berbicara dalam hati.

Gerraint  :”Jadi itu kamu Black Dragon, tak kusangka kita akan bertemu lagi.” Gumannya dalam hati.

  Dia adalah The Gold Dragon Gerraint, salah satu dari dua pecahan Sentinel Dragon.
  Keesokan harinya, Hsunz dan Tinker pun siuman. Tak lama kemudian mereka berbicara tentang Black Mountain.

Hsunz  :”Mountain? Black Mountain? Tempat apa itu?”
Tinker  :”Itu adalah tempat dimana Black Dragon akan membentuk pasukannya.”
Hsunz  :”Bagaimana kamu bisa tahu itu? Dan dimana itu?”
Tinker  :”Sebelum aku dikirim dari masa depan, aku sempat diberi tahu tentang kejadian apa yang akan aku hadapi dan juga tempat-  tempatnya. Jadi aku tau hal-hal apa saja yang akan terjadi dan juga cara mengatasinya. Meskipun tidak semuanya dapat aku   ketahui, namun aku akan mencobanya”
Hsunz  :”Jika benar apa yang kau ucapkan, maka apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”
Tinker  :”Langkah pertama, kita harus datang ke kerajaan Saint Haven. Disana kita akan mendapat bantuan. Setelah itu kita akan   menyusun strategi untuk melawan Black Dragon dan semoga saja kekuatan kita cukup untuk melawannya.”
  Setibanya di gerbang Saint Haven, mereka langsung disambut oleh pengawal yang tadi pagi mengantarnya.

Pengawal  :”Heyy nak. Syukurlah kalian selamat. Sini biar saya bantu.”

  Kata pengawal tersebut sambil membantu mereka membawa perbekalan yang mereka bawa berdua ketika menyelidiki Black Mountain. “Trimakasih pak.” Ucap Hsunz dan Tinker secara bersamaan. Sesampainya di istana, mereka melaporkan apa yang mereka lihat dan apa yang terjadi di Black Mountain.

King casius  :”Jadi mereka telah bersiap-siap untuk menyerang? Baiklah.! Jendral, segera siapkan pasukan terbaik kita. Kita akan   menyerang mereka  malam ini juga. Sebelum mereka menyerang kita, kita serang mereka. “
Jendral  :”Baik paduka, perintah segera dilaksanakan”

  Lalu Jendral Douglas pun pergi menyiapkan pasukannya untuk pertempuran nanti malam melawan Black Dragon. Sedangkan di dalam istana, Hsunz dan Tinker masih terlibat perbincangan yang serius dengan King Casius.

King casius  :”Kalian juga bertemu Argenta? Hemm”
Tinker  :”Jadi paduka tau siapa Argenta?”
King casius  :”Saya juga kurang tau mengenai Argenta. Namun secara tidak langsung dia juga merupakan pahlawan di Saint   Haven. Tapi sayang dia tidak mau tinggal disini. Pernah suatu ketika, saat kami sedang bertempur melawan monster   yang ada di area pertambangan, dia muncul membantu pasukan kami. Dia melawan hampir setengah monster   sendirian.”
Hsunz  :”Sehebat itukah dia?”
King casius  :”Saya tidak tahu seberapa besar kekuatan yang dimiliki dia. Tapi sepertinya dia adalah orang yang sangat hebat   sekaligus misterius. Semoga saja, nanti malam dia mau membantu kita melawan pasukan Black Dragon.”

  King Casius pun memuji kehebatan Argenta sekaligus berharap semoga dia mau membantu pasukannya untuk melawan pasukan monster dari Black Dragon. Waktu pun terus berjalan. Dan malampun hampir tiba.

King casius  :”Jendral, apakah pasukan kita sudah siap?”
Jendral   :”Sudah raja. Apakah kita akan berangkat sekarang?”
King casius  :”Ya, kita akan berangkat sekarang. Kamu Hsunz dan Tinker, apakah kalian sudah bersiap-siap?
Tinker  :”Sudah paduka”
Hsunz  :”Sudah raja”
King casius  :”Kalau begitu kita berangkat sekarang.”
Dan akhirnya merekapun berangkat untuk bertempur melawan Black Dragon. Raja casius mengantar mereka sampai di gerbang.
King casius  :”Berhati-hatilah kalian dalam bertempur. Lawan kita bukan lawan biasa.”
Jendral   :”Baik paduka, ayo kita berangkat.”

  Mereka pun berjalan menuju ke Black Mountain. Hsunz, Tinker, dan Jendral Douglas memimpin pasukan. Saat mereka tiba di tengah jalan, mereka bertemu dengan Argenta.

Argenta  :”Jadi apakah kalian akan menyerang dia malam ini?”
Tinker  :”Iya Argenta, kami akan berperang malam ini juga.”
Argenta  :”Kalau begitu, berhati-hatilah kalian. Saya akan menysul ketika kalian sudah sampai disana.”
  Lalu Argenta pun pergi.

  Perjalanan pun masih berlanjut. Pasukan dari Saint Haven pun hampir sampai di perkemahan para monster.

Jendral  :”Sebaiknya kita berdoa dulu agar diberi keselamatan dan kemenangan malam ini.”
  Merekapun berdoa dengan khusuknya.
Jendral  :”Ayo kita serang mereka. Pasukan bersiap. Seranggg..!!”
  Perintah sang jendral memberi aba-aba.
   Di satu sisi, Velskud yang mengetahui akan hal ini sudah mempersiapkan semua. Pasukan monsternya pun telah bersiap untuk melawan pasukan dari Saint Haven.

Velskud  :”Dasar manusia-manusia bodoh. Matilah kalian semua. Hahahaaa.”

  Velskud pun berkata dengan angkuhnya. Lalu tiba-tiba datanglah Gerraint.

Gerraint  :”Mereka bukanlah lawan mu. Aku adalah lawanmu.”
Velskud  :”Hempp, tak kusangka kita akan bertemu secepat ini. Dunia memang sempit ya. Hahahaaa… Bila itu keinginanmu,   maka aku akan melayanimu. Rasakan kematianmuu. Arrrggggghhhhhh..!”

  Velskud pun berubah menjadi Black Dragon. Dengan keberadaan The Ancient di sisinya, kekuatannya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Gerraint  :”Aku tak akan membiarkanmu Velskud.”

  Gerraint pun berubah menjadi Gold Dragon.

Hsunz  :”Sss..ssiiapa dia? Kenapa ada dua Dragon?”
Tinker  :”Dia adalah Gold Dragon, pemburu pecahan Tempest Dragon. Tenang saja, dia ada di pihak kita.”

  Hsunz pun kaget akan kehadiran The Gold Dragon. Dia sempat mengira, bahwa Gold Dragon adalah musuhnya. Namun setelah mendengar penjelasan dari Tinker, dia menjadi yakin bahwa Gold Dragon ada di pihaknya.
Dari pihak Saint Haven, mereka telah memulai serangan. “serangggg.!!” Teriak Jendral Douglas. Merekapun menyerang markas pasukan monster. Pasukan monster yang tanggap akan hal itu langsung menyerang balik pasukan dari Saint Haven. “grrrr…aaaa….arghhh.” Pertempuran sengit pun tak terelakkan. Melihat keadaan tersebut Argenta langsung menyusup ke perkemahan untuk menyelamatkan The Ancient Rose.

  Dua jam berlalu sejak pertempuran itu terjadi. Banyak korban berjatuhan baik dari pihak Saint Haven maupun dari monster. Hsunz dan Tinker pun kelelahan karenanya. Gold Dragon dan Black Dragon juga sama-sama terluka parah. Gold Dragon terluka parah di lengannya sehingga sedikit kesulitan untuk mengimbangi gerakan lawannya Black Dragon. Melihat hal itu, Hsunz pun ingin mencoba untuk membantu Gold Dragon. Dia mengambil sesuatu dari sakunya, sebuah root (ramuan) pemberian kakeknya. “Makanlah root ini, maka kekuatan dan staminamu akan meningkat pesat.” Itulah kata-kata yang diucapkan kakeknya ketika memberikan root tersebut kepadanya. Hsunz pun memakan root tersebut, dan benar saja tubuhnya langsung menjadi bugar. Dia merasa lebih kuat dari sebelumnya. “Saatnya menghajarmu Black Dragon.” kata Hsunz dalam hati. “Gold Dragon, bertahanlahh.” Brutal pun berlari dan berteriak menuju kearah Black Dragon. “Aaaaaaa… hiaaatttt ….. Cresceeeeent cleave”
 
  Di Black Mountain, tebasan angin pun semakin besar dan area belahannya pun semakin luas. Hsunz yang mulai kehilangan kendali, tiba-tiba melihat sebuah cahaya terang. Seperti di dalam mimpi, dia bertemu ayahnya.

Tinker  :”Ada apa ini. Apakah aku sudah mati? Hsunz, apa yang terjadi.”
Argenta  :”Sepertinya dia sudah mampu menguasai jurus tersebut.”
Tinker  :”Maksudmu?”
Argenta  :” Crescent cleave, bukanlah jurus biasa. Jurus tersebut sangat hebat, akan tetapi memerlukan pengendalian yang sulit.   keseimbangan antara tebasan angin dengan laju pedang dan pikiran harus tertuju pada satu fokus. Apabila salah sedikit saja, nyawanya   dan orang yang ada disekelilingngya bisa terbunuh.”
Tinker  :”Tapi, sebelumnya tidak pernah sebesar dan sehebat ini. Yang aku lihat hanya tebasan angin biasa.”
Argenta  :” Memang sulit untuk dijelaskan secara teori. Mungkin sebaiknya kita mundur saja agar tidak terjadi hal-hal yang   tidak diinginkan.

  Semua pasukan dari Saint Haven pun mundur. Termasuk Argenta dan Tinker, mereka semuanya mundur ketempat yang dikiranya aman.

  Tak berapa lama tebasan angin pun mulai mereda. Awan-awan mendung mulai pergi. Monster-monster yang tadinya ada di depan tebasan angin pun tergeletak tak berdaya, termasuk Black Dragon. Hsunz pun pingsan karena kehabisan tenaga. Para pasukan mulai mendekat melihat kondisi hsunz. Mereka juga melihat Black Dragon yang kemudian berubah menjadi Velskud. Akhirnya mereka kembali ke Saint Haven dengan kemenangan. Argenta dan Gerraint pun menghilang tak tau entah kemana. Sepertinya mereka berdua telah pergi ke tempat persembunyian mereka. Dengan bantuan para prajurit, Hsunz dan Rose yang pingsan dibawa ke Saint Haven untuk diobati. Velskud juga ikut dibawa untuk ditahan.

  Sesampainya di depan gerbang Saint Haven, mereka telah disambut oleh King Casius dan seluruh penduduk Saint Haven. Bantuan medis segera datang untuk membantu mereka.
Dua hari kemudian, Hsunz yang pingsan mulai siuman. Dia mulai membuka matanya secara perlahan. Samar-samar dia melihat King Casius, Tinker, Jendral Douglas, dan juga kakeknya.

Hsunz  :”Ka..kakeeek.”
Kakek  :”Tenanglah Hsunz, kakek ada disini.”

  Kata kakek itu menenangkan Hsunz. Kemudian kakek itu melanjutkan perkataannya.

Kakek  :”kini kau telah menjadi kesatria nak, kini kau adalah legenda seperti ayahmu. Kakek bangga padamu nak.”

  Kakek pun berkata sambil menangis karena terharu. Dia tak menyangka bahwa cucunya yang berumur 18 tahun itu telah menjadi pahlawan di Saint Haven sama seperti ayahnya 50 tahun yang lalu.

Hsunz  :”Kakek, bagaimana kakek bisa ada disini?”
King casius  :”Pasukan kami yang menjemput kakekmu kemari. Setelah kami melihat kau kembali ke Saint Haven, kami   mencoba mencari tahu darimana asal-usul dirimu dan juga keluargamu. Tak pernah kami duga bahwa kau adalah   anak dari Warior Barnac. Suatu kehormatan bagi kami bila bisa mengajakmu untuk tinggal di sini, di Kerajaan Saint   Haven. Apakah kamu bersedia?”
Hsunz  :”Sebentar raja, saya akan bertanya kepada paman saya terlebih dahulu. Jadi bagaimana kakek? Apakah kakek   mau tinggal disini?”
Kakek  :”Semua terserah kamu nak, mau tinggal atau tidak.”
Hsunz  :”Kalau begitu saya mau tinggal disini paduka.”
King casius  :”Terima kasih Hsunz karena sudi tinggal di Saint Haven.”
Tinker  :”Hsunz, selamat. Kini kau telah menjadi pahlawan Saint Haven. Karena tugasku disini sudah selesai, maka aku akan   kembali ke masaku. Selamat tinggal Hsunz. Terima kasih atas bantuanmu selama ini.”

  Tinker pun berpamitan kepada Hsunz untuk kembali ke masa depan. Dia kemudian mengambil suatu benda dari tasnya.

Hsunz  :”Benda apa itu?”
Tinker   :”Ini adalah time portal, dengan alat ini aku akan kembali ke masa depan.”
  Sesaat kemudian Tinker pun menyalakan alat itu.
Tinker  :”Selamat tinggal”

  Itulah kata-kata terakhir Tinker sebelum masuk ke dalam alat tersebut. Tak berapa lama Tinker pun sudah hilang, kembali ke masanya.


  Akhirnya Hsunz bisa menjadi seperti ayahnya. Meski tak sehebat dia, tapi dia yakin asal ada tekad yang kuat dan mau belajar, maka dia akan bisa lebih hebat dari ayahnya. Kini dia tinggal di Saint Haven bersama kakeknya. Sedangkan The Ancient Rose sampai saat ini masih belum siuman dari pingsan sejak pertempuran dua hari yang lalu. Entah sampai kapan Rose akan tertidur, tapi yang pasti sekarang dia dalam pengawalan ketat mengingat semakin banyaknya orang yang mengincar kekuatan Ancient.

Sumber: Dragon Nest Indonesia